Road to 37
- Elmasyi
- Mar 8
- 2 min read

Belakangan ini insomnia saya kembali. Entah karena saya banyak ketakutan, atau justru karena saya lagi berbunga-bunga. Well yah, saya lagi naksir seseorang. Lumayan nyaman juga dinikmati perasaan-perasaan seperti ini. Setelah sekian lama, saya merasa ada excitement baru; jadi manusia lagi - jadi perempuan lagi. Tapi sayang, di tengah huru-hara rasa... kondisi global sedang buruk. Di dalam negeri, gelombang PHK meluas. Bukan hanya ratusan, ini ribuan yang terdampak PHK. Belum lagi kasus korupsi yang merugikan rakyat secara langsung satu demi satu terkuak. Korupsi tambang, korupsi di Pertamina, korupsi pengadaan minyak goreng dari pemerintah, dll. Bagi saya, ini seperti de javu krisis moneter tahun 1998. Bedanya, tahun 1998 saya masih SD dan nggak ngerti apapun. Sekarang saya wanita dewasa 37 tahun. Sebetulnya nggak ada yang spesial di usia 37 tahun. Nggak ada itu clap 37, yang ada clap 27. Tapi yah biar saya sendiri yang meromantisasi pertambahan usia diri sendiri. Meski nggak ada yang romantis juga sih.. hahah. Malah sedih, perubahan usia ke-37 terjadi di tengah krisis global. Saya nggak ngerti ekonomi, tapi mungkin tiap 20 atau 30 tahun masa-masa seperti ini pasti terjadi?. Ketidakpastian masa depan yang sekarang kita semua rasakan sungguh mencekam. Padahal kita tahu tidak ada yang pasti dalam hidup ini. Tapi semua orang berusaha mati-matian, setiap hari untuk mendapatkan "pasti" itu. Termasuk saya. Saya pergi ke kantor setiap hari, 50 menit perjalanan demi satu kepastian: gajian. Saya confirm dengan situasi pasangan, apapun yang terjadi, demi satu kepastian: dia memilih saya menjadi partner tetapnya. Saya juggling dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain demi satu kepastian: masa dengan yang nyaman. Dan Saya itu adalah juga kamu, dia, kita, semua manusia di dunia. 37 tahun saya hidup dengan kepercayaan bahwa jika kita berusaha, yang kita inginkan pasti bisa terwujud. Ternyata nggak tuh, yang pasti adalah usaha kita aja. Soal hasil, lain lagi formulanya. Hasil dikendalikan oleh faktor eksternal; koneksi, uang, dan banyak privilege lain. Sementara usaha, sepenuhnya berada dalam kontrol kita. Jadi saya berhenti menyiksa diri dengan merisaukan hal-hal yang di luar kontrol saya. Dan ini, butuh 37 tahun bagi saya untuk menyadari ini. See you di Road to 37 berikutnya.
Comments